E-commerce dan UMKM: Dua Motor Penggerak Besarnya Permintaan Converting di Indonesia

E-commerce dan UMKM: Dua Motor Penggerak Besarnya Permintaan Converting di Indonesia – Di tengah derasnya arus digitalisasi, dua sektor bisnis di Indonesia tengah menjadi sorotan utama dalam industri kemasan fleksibel: e-commerce dan UMKM.

Keduanya ibarat mesin kembar yang saling menyokong, mempercepat pertumbuhan dan inovasi di dunia converting. Jika dulu kemasan sekadar pembungkus produk, kini kemasan adalah wajah brand, alat promosi, dan penguat citra usaha.

Kondisi ini semakin terlihat pasca pandemi COVID-19. Perilaku belanja konsumen bergeser signifikan ke ranah daring, memaksa pelaku usaha untuk memperhatikan bukan hanya kualitas produk, tapi juga tampilan dan fungsi kemasan. Kemasan fleksibel kini menjadi primadona karena ringan, hemat ruang, mudah diproduksi, dan dapat disesuaikan dengan beragam desain.

Faktanya, e-commerce mengajarkan kita bahwa pengalaman pertama konsumen terhadap produk dimulai dari kemasan. Sementara UMKM yang tanggap tren menyadari bahwa kemasan yang tepat bisa menjadi pendorong penjualan signifikan. Lalu, bagaimana sebenarnya kedua sektor ini mempengaruhi permintaan converting di Indonesia? Dan apa yang bisa dilakukan produsen kemasan untuk memanfaatkan peluang ini? Mari kita bahas secara mendalam.

Mengapa E-commerce dan UMKM Jadi Pemain Utama di Industri Converting

Pertumbuhan e-commerce di Indonesia bukan sekadar tren sesaat. Menurut data Kementerian Perdagangan, nilai transaksi e-commerce pada 2024 mencapai Rp 602 triliun dan diperkirakan naik 15–18% per tahun hingga 2026. Angka ini mencerminkan jutaan transaksi harian yang membutuhkan kemasan, baik untuk melindungi produk maupun memperkuat branding.

Di sisi lain, UMKM—yang jumlahnya melebihi 64,2 juta unit usaha—menyumbang lebih dari 60% PDB Indonesia. Meski banyak UMKM beroperasi di sektor kuliner, fesyen, dan kerajinan, semua memerlukan kemasan yang fungsional dan menarik untuk bersaing di pasar yang padat.

Bagi UMKM, converting kemasan skala kecil adalah solusi ideal. Mereka bisa memesan jumlah kemasan sesuai kebutuhan, tanpa harus mengeluarkan modal besar untuk cetak ribuan unit sekaligus. Teknologi converting modern seperti rotogravure short-run dan digital printing memungkinkan produksi batch kecil dengan kualitas yang setara pesanan besar.

Sementara itu, e-commerce menuntut kemasan yang lebih kompleks: tahan perjalanan jauh, menjaga kualitas produk, dan memikat mata pembeli saat paket dibuka. Kebutuhan inilah yang mendorong produsen kemasan untuk terus berinovasi.

Kebutuhan Khusus UMKM dalam Converting Kemasan Skala Kecil

Produksi Batch Kecil dengan Kualitas Industri

UMKM tidak memiliki kapasitas modal setara brand besar, sehingga minimum order quantity (MOQ) yang rendah menjadi faktor penting. Produsen kemasan yang menawarkan MOQ rendah (misalnya mulai dari 500–1000 pcs) menjadi incaran pelaku UMKM.

  • Rotogravure Short-run: Meski identik dengan produksi massal, kini sudah ada mesin yang memungkinkan cetak rotogravure dengan jumlah terbatas. Warna tajam, konsistensi tinggi, dan daya tahan tetap terjaga.
  • Digital Printing: Menyediakan kecepatan produksi dan fleksibilitas desain tanpa biaya pembuatan printing cylinder.

Fleksibilitas Desain dan Branding

UMKM sering meluncurkan varian rasa atau edisi terbatas. Dengan batch kecil, mereka bisa memesan kemasan berbeda untuk setiap varian tanpa takut stok menumpuk. Kemasan fleksibel memudahkan eksperimen branding ini.

Material Ramah Lingkungan

Banyak UMKM kini mengusung citra eco-friendly. Produsen converting menawarkan material biodegradable, compostable, atau recyclable dalam jumlah pesanan kecil, memungkinkan UMKM tampil selaras tren global. baca juga 15 kemasan ramah lingkungan untuk produk bisnis online.

E-commerce dan Standar Kemasan yang Lebih Tinggi

Kemasan sebagai ‘Pengalaman Unboxing’

Bagi konsumen e-commerce, unboxing adalah bagian dari customer journey. Foto dan video momen membuka kemasan sering diunggah ke media sosial, menjadi promosi gratis bagi brand. Kemasan dengan desain unik, sentuhan personalisasi, atau fitur interaktif (misalnya QR code yang mengarahkan ke video brand) meningkatkan nilai tambah.

Perlindungan Produk dalam Distribusi

Produk e-commerce menghadapi perjalanan logistik yang panjang. Guncangan, tekanan, kelembaban, bahkan suhu ekstrem bisa mempengaruhi kualitas. Kemasan multilayer dengan lapisan pelindung seperti PET metallized atau nylon memberikan daya tahan ekstra terhadap oksigen, air, dan sinar UV.

Personalisasi untuk Pemasaran

E-commerce memungkinkan kampanye musiman—misalnya kemasan khusus Ramadan, Hari Kemerdekaan, atau promo akhir tahun. Teknologi converting short-run memudahkan pergantian desain tanpa biaya besar.

Tren Material dan Teknologi dalam Converting untuk E-commerce & UMKM

Material yang Sedang Naik Daun

  1. BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene) – ringan, tahan air, cocok untuk cetak warna cerah.
  2. PET Metallized – tampilan premium, daya tahan tinggi terhadap cahaya dan oksigen.
  3. Kertas Laminasi – menggabungkan kesan alami dengan perlindungan material plastik di dalamnya.
  4. PLA (Polylactic Acid) – biodegradable dari bahan organik seperti jagung, tren di pasar green product.

Teknologi Converting Populer

  • Rotogravure Printing – hasil cetak presisi, warna konsisten, cocok untuk desain detail.
  • Digital Printing – fleksibel, cepat, dan ekonomis untuk batch kecil.
  • Lamination – menggabungkan beberapa lapisan material untuk kekuatan dan fungsi tertentu.
  • Slitting – memotong roll kemasan sesuai lebar yang dibutuhkan.

Tantangan dan Peluang di Tengah Ledakan Permintaan

Tantangan

  • Fluktuasi harga bahan baku plastik dan kertas, dipengaruhi pasar global.
  • Persaingan harga dari produsen luar negeri dengan kapasitas produksi besar.
  • Investasi mesin yang mahal untuk memenuhi pesanan fleksibel batch kecil.

Peluang

  • Edukasi pasar UMKM bahwa kemasan berkualitas bisa meningkatkan repeat order.
  • Kolaborasi dengan marketplace untuk menyediakan paket kemasan siap pakai.
  • Kemasan ramah lingkungan sebagai unique selling point.

Strategi Menangkap Pasar UMKM & E-commerce

Layanan Konsultasi Desain

Produsen kemasan bisa memberikan layanan konsultasi desain gratis, membantu UMKM menghasilkan kemasan yang tidak hanya indah tetapi juga mematuhi regulasi label.

Paket Produksi All-in-One

Menggabungkan jasa cetak, converting, hingga pengiriman langsung, sehingga UMKM bisa fokus ke produksi dan penjualan.

Edukasi Standar Kemasan

Bimbingan terkait komposisi bahan, informasi gizi, hingga sertifikasi halal membantu UMKM masuk ke pasar modern.

Masa Depan Industri Converting

Integrasi data e-commerce, digital printing, dan personalisasi kemasan akan menjadi tren dominan. Produsen kemasan yang mampu memanfaatkan teknologi ini akan memimpin pasar.

Kesimpulan

E-commerce dan UMKM adalah pendorong utama industri converting kemasan fleksibel di Indonesia. Lonjakan permintaan untuk produksi skala kecil, fleksibilitas desain, dan material ramah lingkungan akan terus menciptakan peluang bagi pelaku industri.

Jika Anda pelaku UMKM atau penjual e-commerce, mulailah melihat kemasan sebagai investasi strategis. Dan bagi produsen kemasan, ini saatnya merancang layanan yang responsif terhadap kebutuhan pasar yang dinamis ini.

Kalau Anda membutukan material packaging untuk industri Anda bisa gunakan produk karton box, untuk tatakan pengiriman bisa gunakan pallet plastik.

By